IPV 4
Pengertian
IP
Internet Protocol (IP) address
adalah alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang berpartisipasi
dalam jaringan komputer yang memanfaatkan Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya.
Walaupun alamat IP disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya ditampilkan
agar memudahkan manusia menggunakan notasi, seperti 208.77.188.166 (untuk IPv4), dan 2001:
db8: 0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). Peran alamat IP adalah
sebagai berikut: "Sebuah nama menunjukkan apa yang kita mencari. Sebuah
alamat menunjukkan di mana ia berada. Sebuah route menunjukkan bagaimana menuju
ke sana."
Perancang
awal dari TCP/IP menetapkan
sebuah alamat IP sebagai
nomor 32-bit, dan sistem ini, yang kini bernama Internet Protocol Version 4 (IPv4), masih
digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari Internet dan
penipisan yang terjadi pada alamat IP,
dikembangkan sistem baru (IPv6),
menggunakan 128 bit untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir
oleh standar RFC 2460 pada tahun
1998.
Internet
Protocol juga memiliki tugas routing paket data antara jaringan, alamat IP dan
menentukan lokasi dari node sumber dan node tujuan dalam topologi dari system
routing. Untuk tujuan ini, beberapa bit pada alamat IP yang digunakan untuk
menunjukan sebuah subnetwork. Jumlah bit ini ditunjukkan dalam notasi CIDR1,
yang ditambahkan kealamat IP, misalnya, 208.77.188.166/24. Dengan
pengembangan jaringan pribadi/private network, alamat IPv4 menjadi kekurangan,
sekelompok alamat IP private dikhususkan oleh RFC 1918. Alamat IP private ini
dapat digunakan oleh siapa saja di jaringan pribadi / private network. Mereka
sering digunakan dengan Network Address Translation (NAT) untuk menyambung ke
internet umum global.
Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang
mengelola alokasi alamat IP global. IANA bekerja
sama dengan lima Regional Internet Registry (RIR)
mengalokasikan blok alamat IP lokal ke
Internet Registries (penyedia layanan Internet) dan lembaga lainnya.
Pembagian Kelas IPV 4
Pada dasarnya IP
Address di bagi menjadi 5 kelas, namun yang umum di gunakan hanya 3 kelas.
Berikut pembagian IP Address berdasarkan kelasnya:
Kelas
A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar.
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0
(nol), dengan panjang net ID 8 bit dan panjang
host ID 24 bit..
Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network
identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan,
karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam
mesin yang bersangkutan.
Alamat-alamat
kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit
pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner
10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah
network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap
network-nya.
Dua bit IP address kelas B selalu di set
10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. network ID adalah
16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer
mempunyai IP address 192.168.26.161, network ID = 192.168 dan host ID = 26.161.
Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan
jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
Kelas C
Alamat
IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam
oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit
selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network
identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host
identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254
host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat
IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda
dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset
ke bilangan biner 1110. 28 sehingga byte
pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan
bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk
mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat
Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat
yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk
digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner
1111. 28 sehingga byte pertamanya berkisar antaa 248-255, sedangkan bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang
tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas
alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa
alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi
kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas.
Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat
IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless
address.
Pengalamatan IPV 4
Alamat IP (dalam hal
ini adalah IPv4) di gunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host
computer. Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IPv4,
maka umumnya penamaan yang di gunakan adalah berdasarkan bilangan decimal atau
sering di sebut sebagai notasi dotted decimal.
IPv4 memilki sifat yang
di kenal sebagai : unriable, connectionless, datagram delivery service. IP
address merupakan bilanagan biner 32 bit yang di pisahkan dengan oleh tanda
pemisah berupa titik setiap 8 bit nya. Tiap 8 bit ini di sebut sebagai octet.
Bentuk IP address adalah sebagai berikut:
(setiap symbol ”x”
dapat di gantikan dengan angka 0 atau 1)
xxxxxxxx.
xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx.
|
Alamat
IP dapat dibagai menjadi 2 bagian, yaitu:
Network ID
|
Host ID
|
Alamat IP terbagi atas dua bagian,
yaitu bagian jaringan dan bagian host. Bagian host adalah sekumpulan bit yang
mengidentifikasi sebuah perangkat, dan bagian jaringan adalah sekumpulan bit
yang mengidentifikasi sebuah jaringan. Jadi, dapat dikatakan bahwa
perangkat-perangkat dengan bit jaringan yang sama berada dalam satu jaringan
yang sama, dan setiap perangkat itu memiliki bit host yang berbeda-beda.
Subnet Mask digunakan untuk membagi
alamat IP menjadi bagian jaringan dan bagian host. Seluruh bagian yang ditutupi
(di-mask) oleh bit 1 Subnet Mask adalah bagian jaringan dan sisanya
adalah bagian host. Contohnya:
IP :
11000000.10101000.00000000.00000001 = 192.168.0.1
SM : 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0
SM : 11111111.11111111.11111111.00000000 = 255.255.255.0
IP adalah alamat Internet Protocol
v4 dan SM adalah Subnet Mask-nya. Bit IP yang diberi warna merah adalah bagian
jaringan, yaitu yang tertutupi oleh bit 1 subnet mask.
Alamat IP dapat dibagi menjadi alamat
host, alamat jaringan, dan alamat broadcast. Alamat jaringan merupakan alamat
IP dengan semua bit pada bagian host terisi oleh bit 0. Contohnya:
IP :
11000000.10000000.00000000.00000000 = 192.128.0.0
SM : 11111111.11000000.00000000.00000000 = 255.192.0.0
SM : 11111111.11000000.00000000.00000000 = 255.192.0.0
IP :
10000000.10101000.00000000.00000000 = 128.168.0.0
SM : 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0
SM : 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0
IP :
11000000.10101000.01000000.10000000 = 192.168.64.128
SM : 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224
SM : 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224
Sebuah perangkat hanya dapat
berkomunikasi secara langsung dengan perangkat lainnya yang berada dalam alamat
jaringan yang sama.
Alamat broadcast adalah alamat untuk
melakukan komunikasi secara simultan ke seluruh alamat host pada sebuah
jaringan. alamat broadcast adalah alamat IP dengan semua bit host-nya sama
dengan 1. Kita ambil contoh terakhir, alamat broadcastnya adalah:
IP :
11000000.10101000.01000000.10011111 = 192.168.64.159
SM : 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224
SM : 11111111.11111111.11111111.11100000 = 255.255.255.224
Alamat host adalah alamat yang dimiliki
oleh setiap perangkat, dan setiap perangkat memiliki alamat host yang
berbeda-beda. Banyaknya host dalam sebuah jaringan dapat dirumuskan dengan dua
pangkat banyaknya bit host dikurangi dua alamat yang sudah terpakai untuk
alamat jaringan dan alamat broadcast, atau (2^n)-2, dimana n adalah banyaknya
bit host. Contohnya:
Pada alamat jaringan berikut,
IP :
11000000.10000000.00000000.00000000 = 192.128.0.0
SM : 11111111.11000000.00000000.00000000 = 255.192.0.0
Memiliki (2^22)-2 = 4194302 host yang dapat diisi perangkat (misal : PC)
Mulai dari 11000000.10000000.00000000.00000001 = 192.128.0.1
Sampai dengan 11000000.1011111111.11111111.11111110 = 192.191.255.254
Dengan alamat broadcast 11000000.1011111111.11111111.11111111 = 192.191.255.255
SM : 11111111.11000000.00000000.00000000 = 255.192.0.0
Memiliki (2^22)-2 = 4194302 host yang dapat diisi perangkat (misal : PC)
Mulai dari 11000000.10000000.00000000.00000001 = 192.128.0.1
Sampai dengan 11000000.1011111111.11111111.11111110 = 192.191.255.254
Dengan alamat broadcast 11000000.1011111111.11111111.11111111 = 192.191.255.255
Penulisan subnet mask dapat
disingkat, yakni dengan menuliskan banyaknya bit 1 yang terdapat pada subnet
mask tersebut. Contohnya:
IP :
11000000.10101000.10000000.11111110 = 192.168.192.254
SM : 11111111.11000000.00000000.00000000 = 255.192.0.0
Dapat ditulis: IP : 192.168.192.254/10
SM : 11111111.11000000.00000000.00000000 = 255.192.0.0
Dapat ditulis: IP : 192.168.192.254/10
IP :
10000000.10101000.00000000.00000011 = 128.168.0.3
SM : 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0
Dapat ditulis: IP : 192.168.0.3/16
SM : 11111111.11111111.00000000.00000000 = 255.255.0.0
Dapat ditulis: IP : 192.168.0.3/16
Sebelum diperkenalkannya subnet
mask, alamat jaringan terbagi atas beberapa kelas berdasarkan 3 digit bit
pertama alamat IP dan batas bagian jaringan dan bagian host, dan yang dapat
dipakai secara umum adalah:
Kelas A: 00000001.00000000.00000000.00000000 s/d
01111111.00000000.00000000.00000000 (1 – 126) (16.777.214 host per jaringan)
Kelas B: 10000000.00000000.00000000.00000000 s/d 10111111.11111111.00000000.00000000 (128 – 191) (65.534 host per jaringan)
Kelas C: 11000000.00000000.00000000.00000000 s/d 11011111.11111111.11111111.00000000 (192 – 223) (254 host per jaringan)
Kelas B: 10000000.00000000.00000000.00000000 s/d 10111111.11111111.00000000.00000000 (128 – 191) (65.534 host per jaringan)
Kelas C: 11000000.00000000.00000000.00000000 s/d 11011111.11111111.11111111.00000000 (192 – 223) (254 host per jaringan)
Alamat jaringan 127.0.0.0 digunakan
untuk loopback test, dimana 127.0.0.1 adalah alamat untuk mengakses diri
sendiri. Kelas D (224-247) digunakan untuk Multicast and Class E (248-255)
tidak dimaksudkan untuk digunakan di publik. Semua alamat IP terdaftar di NIC
(Network Information Center) untuk menghindari konflik alamat IP (dua perangkat
memiliki alamat IP yang sama). NIC menyisakan beberapa blok alamat IP untuk
digunakan secara pribadi, atau dalam bahasa inggris disebut sebagai Private IP
Address, sehingga tidak bisa diakses secara global.
Dalam penggunaannya, IPv4 dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. IP Public, yaitu IP yang depat
dilewatkan pada jaringan Internet, sifatnya terbatas dan tidak dapat
diduplikasi (bersidat unik).
2. IP Private, yaitu IP yang tidak
dapat dilewatkan papa jaringan Internet (hanya bekerja pada jaringan ‘lokal’).
IP Private dapat diduplikasi namun harus dalam jaringan yang berbeda.
Subnetting
Pada IPV 4
Alamat IP
versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah
sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang
totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar
host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah
host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena
terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4 tersebut
adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host
yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila
host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6
atau IPv6.Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni
sebagai berikut:
a.
Alamat Unicast, merupakan
alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke
sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi
point-to-point atau one-to-one. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan
ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang
memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.Alamat unicast inilah yang harus digunakan
oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi
menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat
jaringan (network identifier).Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan
C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang
alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan
dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask
Jenis-jenis alamat unicast, Jika ada
sebuah intranet yang tidak terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam
ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara
langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan
menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di
dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private
address (alamat pribadi).
b.
Alamat Broadcast, merupakan
alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan
yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. Ada
empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet
broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk
setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan
kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast yang
dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai contoh,
untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP akan
dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni
0xFF-FF-FF-FF-FF-FF.
c.
Alamat
Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses
oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda.
Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat
multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan
diteruskan oleh router ke subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang
berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang
dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun
menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan
dalam RFC 1112.Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat
kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga
239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga
224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu
lintas multicast dalam subnet lokal.Daftar alamat multicast yang ditetapkan
oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.
Representasi
Alamat
Alamat IP
versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal
notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam
beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap
oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255
(meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP
yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
- Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
- Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier di mana ia berada.
Format
Alamat IPV4
Pemberian
alamat dalam internet mengikuti format alamat IP (RFC1166). Alamat ini di
nyatakan dengan 32bit(bilangan 0 dan 1) yang di bagi atas 4 bagian (setiap
bagian terdiri dari 8 bit/octet) dan tiap kelompok di pisahkan dalam sebuah
tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat di lakukan dengan
angka decimal, misalnya alamat IP 192.168.1.2 yang jika dinyatakan dalam
bilangan biner menjadi 1100 0000.1010 1000.0000 0001.0000 0010. Dari 32 bit ini
berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat di tuliskan adalah 2
pangkat 32 atau 4.294.967.296 alamat.
Adapun
format alamat IPv4 terdiri dari 2 bagian, netid dan hosted. Netid sendiri
menyatakan alamat jamringan sedangkan hosted menyatakan alamat
local(host/router). Akan tetapi dari 32 bit ini tidak boleh semuanya angka 0
atau 1(0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak di kenal dan 255.255.255.255
digunakn untuk broadcast).
Sebagai
contoh adalah:
Alamat IPv4 dalam bilangan biner:
11000000.10101000.00000001.00000010
|
Setelah
di konversi ke bilangan decimal menjadi:
192.168.1.2
|
DAFTAR
PUSTAKA
Fatkhurrahman,
Muhammad. Pengalamatan
IPv4 dan Subnetting. Diakses pada tanggal
17 Oktober 2014. Diterima dari: http://ariefatkhur.students-blog.undip.ac.id/2014/06/pengalamatan-ipv4-dan-subnetting/. 2014.
Haidar,
Ahmad. Pengalamatan IPv4. Diakses
pada tanggal 17 Oktober 2014. Diterima dari: http://haidarahmad.wordpress.com/2008/03/27/pengalamatan-ipv4/. 2008.
Septian
Akniagara, Handika. Pembagian Kelas Pada
IPv4. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2014. Diterima dari: http://disc-snutz.blogspot.com/2011/11/pembagian-kelas-ipv4.html. 2011.
Yono, Tri. Pembagian
Kelas Pada IPv4. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2014. Diterima dari: http://tritundagan.wordpress.com/2010/02/25/pembagian-kelas-pada-ipv4/. 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar