Jumat, 12 September 2014

Materi Saya : KOMPONEN JARINGAN KOMUTER



JARINGAN KOMPUTER

Google Data Center

Data Center Google – Siapa yang tak mengenal nama Google? Boleh dikatakan semua pengguna internet akan mengenal nama tersebut sebagai alat pencari informasi di internet. Google memang terkenal dengan mesin pencari (Search Engine)-nya sekaligus merupakan perusahaan raksasa yang memiliki pengaruh terbesar saat ini di dunia maya. Layanan yang diberikan oleh Google tidak terbatas pada mesin pencari saja. Sebagai perusahaan berkaliber raksasa, mereka juga memiliki ratusan layanan lainnya seperti: Google Maps, Google Video (aka. Youtube), Google Translate (alat penerjemah), Google Merchant (Toko online gratis), Google Plus (Situs jejaring sosial), Google Adsense (penghasilan online) dan banyak lagi yang tak mungkin kita sebutkan satu-persatu pada tulisan kali ini.

Pengertian Data Center & Apa itu Data Center?
Apa itu data center? Anda dapat membacanya lebih detil melalui wikipedia tentang Data center. Secara sederhana, pengertian data center adalah sebuah tempat khusus (server) yang digunakan untuk menampung komunikasi data-data komputer secara terpusat pada satu tempat. Hal ini dapat diibaratkan seperti halnya stasiun televisi atau radio yang menayangkan siaran yang berpusat dari stasiun televisi, maka data dan informasi secara virtual / komputer juga berpusat pada pusat ini yang kita sebut dengan data center.
Dalam data center ini terdapat ratusan hingga ribuan, ratusan ribu bahkan jutaan server yang menyimpan semua data secara online selama 24 jam x 7 hari! Data tersebut adalah milik anda, milik perusahaan dan milik Google itu sendiri. Bukan hanya Google, setiap alamat website di internet memiliki data center mereka sendiri, bila data center bermasalah, maka secara otomatis semua website yang berpusat pada data center yang bersangkutan juga akan ikut bermasalah.

RISC
1.   Pengertian RISC
RISC singkatan dari Reduced Instruction Set Computer. Merupakan bagian dari arsitektur mikroprosessor, berbentuk kecil dan berfungsi untuk mengatur instruksi dalam komunikasi diantara arsitekturyang lainnya.
2.   Karakteristik
Arsitektur RISC memiliki beberapa karakteristik diantaranya :
a.    Siklus mesin ditentukan oleh waktu yang digunakan untuk mengambil dua buah operan dari register, melakukan operasi ALU, dan menyimpan hasil operasinya kedalam register, dengan demikian instruksi mesin RISC tidak boleh lebih kompleks dan harus dapat mengeksekusi secepat mikroinstruksi pada mesin-mesin CISC. Dengan menggunakan instruksi sederhana atau instruksi satu siklus hanya dibutuhkan satu mikrokode atau tidak sama sekali, instruksi mesin dapat dihardwired. Instruksi seperti itu akan dieksekusi lebih cepat dibanding yang sejenis pada yang lain karena tidak perlu mengakses penyimapanan kontrol mikroprogram saat eksekusi instruksi berlangsung.
b.    Operasi berbentuk dari register-ke register yang hanya terdiri dari operasi load dan store yang mengakses memori . Fitur rancangan ini menyederhanakan set instruksi sehingga menyederhanakan pula unit control. Keuntungan lainnya memungkinkan optimasi pemakaian register sehingga operand yang sering diakses akan tetap ada di penyimpan berkecepatan tinggi. Penekanan pada operasi register ke register merupakan hal yang unik bagi perancangan RISC.
c.    Penggunaan mode pengalamatan sederhana, hampir sama dengan instruksi menggunakan pengalamatan register,. Beberapa mode tambahan seperti pergeseran dan pe-relatif dapat dimasukkan selain itu banyak mode kompleks dapat disintesis pada perangkat lunak dibanding yang sederhana, selain dapat menyederhanakan sel instruksi dan unit kontrol.
d.    Penggunaan format-format instruksi sederhana, panjang instruksinya tetap dan disesuaikan dengan panjang word. Fitur ini memiliki beberapa kelebihan karena dengan menggunakan field yang tetap pendekodean opcode dan  pengaksesan operand register dapat dilakukan secara bersama-sama.

3.   Ciri-ciri
a.   Instruksi berukuran tunggal
b.   Ukuran yang umum adalah 4 byte
c.   Jumlah pengalamatan data sedikit, biasanya kurang dari 5 buah.
d.   Tidak terdapat pengalamatan tak langsung yang mengharuskan melakukan sebuah akses memori agar memperoleh alamat operand lainnya dalam memori.
e.   Tidak terdapat operasi yang menggabungkan operasi load/store dengan operasi aritmatika, seperti penambahan ke memori dan penambahan dari memori.
f.    Tidak terdapat lebih dari satu operand beralamat memori per instruksi
g.   Tidak mendukung perataan sembarang bagi data untuk operasi load/ store.
h.   Jumlah maksimum pemakaian memori manajemen bagi suatu alamat data adalah sebuah instruksi .
i.    Jumlah bit bagi integer register spesifier sama dengan 5 atau lebih, artinya sedikitnya 32 buah register integer dapat direferensikan sekaligus secara eksplisit.
j.    Jumlah bit floating point register spesifier sama dengan 4 atau lebih, artinya sedikitnya 16 register floating point dapat direferensikan sekaligus secara eksplisit.

CISC
1.    Pengertian CISC
CISC adalah singkatan dari Complex instruction-set computing atau Complex Instruction-Set Computer. Kumpulan instruksi komputasi kompleks adalah sebuah arsitektur dari set instruksi dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memory, operasi aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memory, semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan RIS.
2.    Karakteristik CISC
Sarat informasi memberikan keuntungan di mana ukuran program-program yang dihasilkan akan menjadi relatif lebih kecil, dan penggunaan memory akan semakin berkurang. Karena CISC inilah biaya pembuatan komputer pada saat itu (tahun 1960) menjadi jauh lebih hemat. Dimaksudkan untuk meminimumkan jumlah perintah yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan yang diberikan. (Jumlah perintah sedikit tetapi rumit) Konsep CISC menjadikan mesin mudah untuk diprogram dalam bahasa rakitan.
3.   Ciri-ciri
a.  Jumlah instruksi banyak
b.  Banyak terdapat perintah bahasa mesin
c.  Instruksi lebih kompleks
4.   KELEBIHAN dan KEKURANGAN
Teknologi RISC relatif masih baru oleh karena itu tidak ada perdebatan dalam menggunakan RISC ataupun CISC, karena tekhnologi terus berkembang dan arsitektur berada dalam sebuah spektrum, bukannya berada dalam dua kategori yang jelas maka penilaian yang tegas akan sangat kecil kemungkinan untuk terjadi.
a.   Kelebihan
Berkaitan dengan penyederhanaan kompiler, dimana tugas pembuat kompiler untuk menghasilkan rangkaian instruksi mesin bagi semua pernyataan HLL. Instruksi mesin yang kompleks seringkali sulit digunakan karena kompiler harus menemukan kasus-kasus yang sesuai dengan konsepnya. Pekerjaan mengoptimalkan kode yang dihasilkan untuk meminimalkan ukuran kode, mengurangi hitungan eksekusi instruksi, dan meningkatkan pipelining jauh lebih mudah apabila menggunakan RISC dibanding menggunakan CISC.
Arsitektur RISC yang mendasari PowerPC memiliki kecenderungan lebih menekankan pada referensi register dibanding referensi memori, dan referensi register memerlukan bit yang lebih sedikit sehingga memiliki akses eksekusi instruksi lebih cepat. Kecenderungan operasi register ke register akan lebih menyederhanakan set instruksi dan menyederhanakan unit kontrol serta pengoptimasian register akan menyebabkan operand-operand yang sering diakses akan tetap berada dipenyimpan berkecepatan tinggi. Penggunaan mode pengalamatan dan format instruksi yang lebih sederhana.
b.   Kekurangan
·         Program yang dihasilkan dalam bahasa simbolik akan lebih panjang (instruksinya lebih banyak).
·         Program berukuran lebih besar sehingga membutuhkan memori yang lebih banyak, ini tentunya kurang menghemat sumber daya.
·         Program yang berukuran lebih besar akan menyebabkan menurunnya kinerja, yaitu instruksi yang lebih banyak artinya akan lebih banyak byte-byte instruksi yang harus diambil.
·         Pada lingkungan paging akan menyebabkan kemungkinan terjadinya page fault lebih besar.

Penjelasan Frekuensi WIFI a/b/g/n dan AC
§  802.11a
Selesai diratifikasi dan dirilis Oktober 1999. Standar wireless network dengan maksimum data transfer rate 54 Mbps dan bekerja pada frekuensi 5 GHz. Metode transmisi yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub-frekuensi (resisten terhadap interferensi dengan gelombang lain). Range maksimal untuk indoor hanya sekitar 15 meter/ ± 50 ft. Sedangkan outdoor ± 100 ft/30 meter. Standar 802.11a tidak kompatibel dengan 802.11 b,g
§  802.11b
Muncul di pasaran awal tahun 2000. Standar wireless network dengan maksimum datatransfer rate 5.5 Mbps dan/atau 11 Mbps dan bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih mencapai 5.9 Mbps pada protokol TCP, dan 7.1 Mbps pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS. memiliki range area yang lebih panjang (~150 feet/45 meters di dalam indoor dan ~300 feet/90 meter dalam outdoor)
§  802.11g
Dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mbps pada pita frekuensi 2,4 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar wireless network yang hampir sama dengan 802.11b tetapi metode transmisi yang digunakan adalah OFDM (sama dengan 802.11a). Range area ~150 feet/45 meter untuk indoor dan ~300 feet/90 meter untuk outdoor.
§  802.11n
Baru saja dirilis 11 September 2009. Secara teoritis, dapat mencapai kecepatan 600 Mbps. Namun, setelah Wi-Fi Alliance menguji, hanya mencapai kecepatan maksimum 450 Mbps. Bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan/atau 5 GHz. Sama seperti teknologi MIMO (multiple-input multiple-output), 802.11n bekerja dengan cara mengutilisasi banyak komponen pemancar dan penerima sinyal sehingga transmisi data dapat dilakukan paralel untuk meningkatkan nilai throughput (50-144 Mbps). Range maksimal untuk indoor 70 metersedangkan outdoor bisa mencapai 250 meter. Wi-Fi 802.11n ini akan diaplikasikan di device router dan adapter.

Layer 2 Switch
Menjembatani teknologi telah ada sejak 1980-an (dan bahkan mungkin sebelumnya). Menjembatani melibatkan segmentasi jaringan area lokal (LAN) di tingkat 2 Layer. Sebuah jembatan multiport biasanya belajar tentang Media Access Control (MAC) alamat pada setiap pelabuhan dan transparan melewati frame MAC ditakdirkan untuk port tersebut. Jembatan ini juga memastikan bahwa frame ditakdirkan untuk alamat MAC yang terletak pada port yang sama sebagai stasiun asal tidak diteruskan ke port lain. Untuk kepentingan diskusi ini, kami mempertimbangkan hanya LAN Ethernet.

Layer 3 Switch
Layer 3 switching adalah istilah yang relatif baru, yang telah? Diperpanjang? oleh berbagai vendor untuk menggambarkan produk mereka. Misalnya, satu sekolah menggunakan istilah ini untuk menggambarkan cepat IP routing melalui perangkat keras, sedangkan sekolah lain menggunakannya untuk menggambarkan Multi Protokol Over ATM (MPOA). Untuk tujuan diskusi ini, Layer 3 switch supercepat kekalahan-ers yang Layer 3 forwarding di hardware. Pada artikel ini, kami terutama akan membahas Layer 3 switching dalam konteks IP routing cepat, dengan diskusi singkat tentang daerah lain aplikasi.

Layer Gabungan 2/Layer 3 Switch
Kami telah secara implisit mengasumsikan bahwa Layer 3 switch juga menyediakan Layer 2 fungsionalitas switching, tetapi asumsi ini tidak selalu memegang benar. Layer 3 switch dapat bertindak seperti router tradisional tergantung dari beberapa Layer 2 switch dan menyediakan konektivitas antar-VLAN. Dalam kasus tersebut, tidak ada Layer 2 fungsi yang diperlukan dalam switch. Konsep ini dapat diilustrasikan dengan memperluas topologi dalam Gambar 1? mempertimbangkan menempatkan Layer murni 3 beralih antara Layer 2 Switch dan router. Layer 3 Switch akan off-load router dari pengolahan antar-VLAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar